TERIPANG
(ECHINODERMATA)
|
AVERTEBRATA
|
STITEK
BALIK DIWA MAKASSAR 2013
|
ü arfiansyah
ü albar
zainal
ü samsul
umar
ü fransiska
d. rama
ü dian
saputra
Authored by:
|
TERIPANG (Timun laut, Echinodermata)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teripang
adalah biota laut yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur
pasiran maupun dalam lingkungan terumbu yang. merupakan salah satu sumber
protein hewani dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat didalam maupun
diluar negeri. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di
terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan
(trophic levels).
1.2.
Tujuan
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah semata-mata untuk memenuhi tugas
Mata
kuliah Avertebrata semester 3. Akan tetapi tujuaan lain dari pembuatan makalah
ini adalah:
ü
Menambah ilmu pengetahuan tentang
aspek biologi teripang dan factor yang mempengaruhinya.
ü
Mengetahui prospek pengembangan
teripang dimasa mendatang dan pengolahannya mengingat teripang
merupakan jenis ikan yang memiliki nilai jual tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Morfologi dan Anatomi
Teripang umumnya berbentuk bulat
panjang atau selindris sekitar 10-30 cm. Mulutnya dikelilingi oleh
tentakel-tentakel atau lengan peraba yang kadang-kadang bercabang-cabang, mulut
terdapat pada salah satu ujungnya dan dubur pada ujung lainnya. Tubuhnya
berotot dan tipis dan tebal, lembek atau licin serta kulitnya dapat kasar atau
berbintil bintil (Nontji, 1987).
Sutaman (1993) mengemukakan 2 ciri
teripang A. mauritiana yang lebih
menonjol dibanding spesies lainnya mempunyai, yaitu seluruh bagian tubuhnya
apabila diraba akan terasa kasar seperti butiran-butiran dan warnanya sewaktu
masih segar putih kekuning-kuningan, terdapat sekat-skat yang melintang
berwarna putih diantara sekat-sekat tersebut terdapat garis-garis hitam pada
bagian punggungnya.
2.2. Habitat Teripang
Teripang merupakan hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir,
lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.
Teripang adalah
hewan avertebrata (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas
di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut
dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat.
Secara alami, teripang umumnya
menyukai hidup secara bergerombol. Kebanyakan teripang jenis ini hidup dengan
berkelompok dengan anggota antara 3 – 5 ekor. Teripang T. Ananas yang banyak ditemukan di Pulau-pulau Barang Lompo juga
hidup berkelompok dengan anggota antara 2 – 4 ekor. Sedangkan M. Nobelis dapat membentuk kelompok
lebih dari 10 ekor untuk setiap kelompok (Martoyo ddk, 1994).
Teripang yang banyak dijumpai di daerah
pasang surut hingga laut dalam lebih menyukai hidup pada habitat-habitat
tertentu. Beberapa kelompok diantara hidup di daerah berbatu yang dapat
digunakan untuk bersembunyi. Sedangkan lain yang hidup pada rumput atau
ganggang laut dan ada juga yang membuat lubang dan lumpur atau pasir. Khususnya
pada jenis A. mauritiana, banyak
ditemukan pada perairan yang dasarnya mengandung pasir halus, walaupun lebih
menyukai perairan yang masih hidup atau mati (Sutaman, 1993)
Kingdom:Animalia
Phylum:Echinodermata
Class:Holothuroidea
Genus:Holothuria
Spesies: Holothuria
Phylum:Echinodermata
Class:Holothuroidea
Genus:Holothuria
Spesies: Holothuria
2.3. Bagian – Bagian Tubuh dan Fungsinya.
Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu,
hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus
terdapat di kedua ujung badannya. Bagian punggung-nya berwarna abu-abu dengan
pita putih atau kekuningan memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya
berwarna putih dan berbintik-bintik hitam/gelap. Kematangan gonad hewan air
berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata 220 mm.
v Bagian Tubuh
:
ü
Tentakel
ü
Saluran kelamin
ü
Madreporit
ü
Stomach/perut
ü
Gona
ü
Esofag
ü
Dorsal mesente
ü
Anus
ü
Cloaca
ü
Intest
v
Fungsinya:
Ø
Tentakel: kelamin yang berfungsi sebagai penghasil
hormon kelamin.
Ø
Saluran kelamin: Berfungsi sebagai saluran menuju
gonad.
Ø
Madreporit: Lempeng tali lapisan pada berfungsi
sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
Ø
Stomach/perut: sebagai alat pencernaan.
Ø
Gonad: kelenjar ujung saluran air.
Ø
Esofagus: saluran di belakang rongga mulut berfungsi
menghubungkanrngga mulut dan lambung.
Ø
Dorsal mesentery: berfungsi sebagai pembungkus usus
dan menggantungnya ke dinding tubuh pinggang.
Ø
Anus: mengeluarkan sisa metabolisme pada teripang
Ø
Cloaca: sebagai alat pencernaan.
Ø
Intestin: sebagai alat pencernaan yang letaknya di
antara pilorus hingga usus.
Adapun sifat menarik yang terdapat
pada timun laut, teripang yaitu jika teripang dipegang secara kasar dapat
mengeluarkan sebagian besar isi perutnya melalui anus atau mulut.
2.4. Siklus Hidup Teripang
Seekor teripang
betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai
sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup hewan ini dimulai dengan telur
yang dibuahi yang akan menetas dalam waktu sekitar 2 hari.
2.5. Jenis – Jenis Teripang
Kelompok timun laut yang ada di
dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah
kelompok teripang. Dari sekitar 1200 jenis teripang
yang ada didunia 10% berada di Indonesia dan dari jumlah tersebut dipastikan
ada 7 jenis yang tergolong mempunyai nilai jual tinggi yakni:
1) Teripang pasir (Holothuroidea Scabra),
2) Teripang hitam (Holothuroidea Edulis),
3) Teripang coklat (Holothuroidea
Marmoreta),
4)
Teripang merah (Holothuroidea Vatiensis),
5) Teripang susuan/koro (Holothuroidea
Nobilis),
6) Teripang nanas (Thelonota Ananas),
dan
7) Teripang gama (Stichopus Varigatus)
2.6. Aspek Pemanfaatan Teripang
Teripang
(Holothuria) adalah sejenis biota laut yang merupakan salah satu sumber protein
hewani, dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat didalam maupun diluar negeri.
Permintaan akan teripang setiap tahunnya
mengalami peningkatan, yang menyebabkan penangkapan di perairan Indonesia
berlangsung semakin intensif. Usaha eksploitasi melalui penangkapan intensif
tersebut akan mengakibatkan penurunan populasi secara drastis, terutama karena
hampirseluruh tangkapan diperoleh dengan cara memanen dari alam (perairan)
Teripang dapat berfungsi mencegah
dan membantu mempercepat penyembuhan berbagai macam penyakit. Penelitian
mengungkapkan, teripang/Sea Cucumber pada konsentrasi 50 mikrogram
menggumpalkan dan menghadang sel kanker. Oleh sebab itu pengidap kanker banyak
yang berharap pada teripang/Sea Cucumber selain itu, kandungan protein tinggi
pada teripang/Cucumber yang mencapai 82%, baik diberikan pada penderita
diabetes. Protein tinggi berperan meregenerasi sel beta pankreas yang
memproduksi insulin Gold Cucumber. Hasilnya Produksi insulin meningkat.
Banyak sekali manfaat teripang dalam
menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif seperti : Stroke, Jantung Koroner,
Kencing Manis & Luka Gangren, Kanker (Tumor), Gagal Ginjal, Chirosis
Hepatis, Asam Urat, Rhematik, Wasir, Esteoporosis
(Pengeroposan Tulang), Alergi Saluran Pernafasan (Bersin, Filek, Sinusitis,
Asma), Alergi Kulit (Aksim, Gatal, Darah Tinggi, Darah Rendah, Kolesterol,
Penyempitan Pembuluh Darah, Penurunan Fungsi Liver, Rambut Rontok, Pembesaran
Prostat dan masih banyak lagi manfaat dari teripang ini.
Teripang merupakan lauk yang lezat
dan disukai masyarakat Cina dan bernilai jual tinggi di pasaran. Teripang
diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering. Teripang kering mempunyai kandungan
nutrisi sebagai berikut : Nutrisi Kadar air protein lemak abu karbohidrat
vitamin A vitamin B - Thiamine - Riboflavin - Niacin total kalori (dalam
Annonymous, 1972) Jumlah Nutrisi (8,90%) (82,00%) (1,70%) (8,60%) (4,80%) (455
ug%) 0,04 mg% 0,07 mg% 0,4 mg%) (385 cal/100g) Kadar protein yang cukup besar
memberikan nilai gizi yang cukup baik dan protein teripang
mempunyai asam amino yang lengkap. Kandungan lemaknya mengandung asam lemak
tidak jenuh yang sangat diperlukan bagi kesehatan jantung.
2.7. Makanan dan Kebiasaan Makan
Pada umumnya teripang adalah pemakan
deposit pasir yang penting di daerah coral
reef. Sedangkan sumber utama makanannya adalah plankton, potongan serasah
karang atau detritus yang terdapat dalam lumpur pasir. Selain itu teripang juga
memakan organisme-organisme kecil, seperti diatom, protozoa, nematode,
copepoda, ostracoda, algae filament dan rumput laut. Disamping itu juga memakan
foraminifera, radiolaria dan cangkang-cangkang hewan lainnya.
Berdasarkan kebiasaan makannya, teripang dibagi dalam
dua kelompok. Kelompok pertama adalah golongan Aspidochirotida yang makan terus-menerus sepanjang hari dan biasa
hidup di atas permukaan pasir sedangkan kelompok yang kedua adalah golongan Stichopus yang biasa makan selang 2
sampai 3 hari (Sutaman, 1993).
BAB III
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Berdasarkan
hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Teripang (Holothuroidea) adalah sejenis biota laut yang
merupakan salah satu sumber protein hewani, dan telah lama dikonsumsi oleh
masyarakat didalam maupun diluar negeri. Permintaan akan teripang setiap tahunnya mengalami peningkatan, yang
menyebabkan penangkapan di perairan Indonesia berlangsung semakin intensif.
2) Kelompok
timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di
antaranya adalah kelompok teripang. Dari sekitar 1200 jenis teripang
yang ada didunia 10% berada di Indonesia dan dari jumlah tersebut dipastikan
ada 7 jenis yang tergolong mempunyai nilai jual tinggi
3.2. Saran
Teripang merupakan salah satu komoditas ekspor dari hasil laut yang perlu segera
dikembangkan cara pengolahannya. Hal ini diperlukan mengingat nilai ekonomisnya
yang cukup tinggi di pasaran luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
ü Martoyo, J.
SM., Aji, N., dan Winanto, T., 1994. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya.
Jakarta.
ü Nontji A.,
1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
ü Sutaman,
1993. Petunjuk Praktis Budidaya Teripang. Kanisius. Yogyakarta.
ü http://web.ipb.ac.id/~lppm/ID/index.php?view=penelitian/hasilcari&status=buka&id_haslit=594.1+LUM+s. tanggal 10 Sep 2013 14:42:56 GMT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar