Rabu, 05 Februari 2014

makalah avertebrata




TERIPANG (ECHINODERMATA)

AVERTEBRATA
STITEK BALIK DIWA MAKASSAR 2013
 
    
ü  arfiansyah
ü  albar zainal
ü  samsul umar
ü  fransiska d. rama
ü  dian saputra
    
Authored by:      


 TERIPANG (Timun laut, Echinodermata)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Teripang adalah biota laut yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu yang. merupakan salah satu sumber protein hewani  dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat didalam maupun diluar negeri. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels).
1.2.    Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah semata-mata untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Avertebrata semester 3. Akan tetapi tujuaan lain dari pembuatan makalah ini adalah:
ü  Menambah ilmu pengetahuan tentang aspek biologi teripang dan factor yang mempengaruhinya.
ü  Mengetahui prospek pengembangan teripang dimasa mendatang dan pengolahannya mengingat teripang merupakan jenis ikan yang memiliki nilai jual tinggi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.    Morfologi dan Anatomi
Teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau selindris sekitar 10-30 cm. Mulutnya dikelilingi oleh tentakel-tentakel atau lengan peraba yang kadang-kadang bercabang-cabang, mulut terdapat pada salah satu ujungnya dan dubur pada ujung lainnya. Tubuhnya berotot dan tipis dan tebal, lembek atau licin serta kulitnya dapat kasar atau berbintil bintil (Nontji, 1987).
Sutaman (1993) mengemukakan 2 ciri teripang A. mauritiana yang lebih menonjol dibanding spesies lainnya mempunyai, yaitu seluruh bagian tubuhnya apabila diraba akan terasa kasar seperti butiran-butiran dan warnanya sewaktu masih segar putih kekuning-kuningan, terdapat sekat-skat yang melintang berwarna putih diantara sekat-sekat tersebut terdapat garis-garis hitam pada bagian punggungnya.

2.2.    Habitat Teripang
Teripang merupakan hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.
Teripang adalah hewan avertebrata (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat.
Secara alami, teripang umumnya menyukai hidup secara bergerombol. Kebanyakan teripang jenis ini hidup dengan berkelompok dengan anggota antara 3 – 5 ekor. Teripang T. Ananas yang banyak ditemukan di Pulau-pulau Barang Lompo juga hidup berkelompok dengan anggota antara 2 – 4 ekor. Sedangkan M. Nobelis dapat membentuk kelompok lebih dari 10 ekor untuk setiap kelompok (Martoyo ddk, 1994).
Teripang yang banyak dijumpai di daerah pasang surut hingga laut dalam lebih menyukai hidup pada habitat-habitat tertentu. Beberapa kelompok diantara hidup di daerah berbatu yang dapat digunakan untuk bersembunyi. Sedangkan lain yang hidup pada rumput atau ganggang laut dan ada juga yang membuat lubang dan lumpur atau pasir. Khususnya pada jenis A. mauritiana, banyak ditemukan pada perairan yang dasarnya mengandung pasir halus, walaupun lebih menyukai perairan yang masih hidup atau mati (Sutaman, 1993)



Kingdom:Animalia
Phylum:Echinodermata
Class:Holothuroidea
Genus:Holothuria
Spesies: Holothuria





2.3.    Bagian – Bagian Tubuh dan Fungsinya.
Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Bagian punggung-nya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam/gelap. Kematangan gonad hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata 220 mm.

v  Bagian Tubuh :



ü  Tentakel
ü  Saluran kelamin
ü  Madreporit
ü  Stomach/perut
ü  Gona
ü  Esofag
ü  Dorsal mesente
ü  Anus
ü  Cloaca
ü  Intest



v  Fungsinya:
Ø  Tentakel: kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
Ø  Saluran kelamin: Berfungsi sebagai saluran menuju gonad.
Ø  Madreporit: Lempeng tali lapisan pada berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
Ø  Stomach/perut: sebagai alat pencernaan.
Ø  Gonad: kelenjar ujung saluran air.
Ø  Esofagus: saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkanrngga mulut dan lambung.
Ø  Dorsal mesentery: berfungsi sebagai pembungkus usus dan menggantungnya ke dinding tubuh pinggang.
Ø  Anus: mengeluarkan sisa metabolisme pada teripang
Ø  Cloaca: sebagai alat pencernaan.
Ø  Intestin: sebagai alat pencernaan yang letaknya di antara pilorus hingga usus.
Adapun sifat menarik yang terdapat pada timun laut, teripang yaitu jika teripang dipegang secara kasar dapat mengeluarkan sebagian besar isi perutnya melalui anus atau mulut.




2.4.    Siklus Hidup Teripang
Seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup  hewan ini dimulai dengan telur yang dibuahi yang akan menetas dalam waktu sekitar 2 hari.

2.5.     Jenis – Jenis Teripang
Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah kelompok teripang. Dari sekitar 1200 jenis teripang yang ada didunia 10% berada di Indonesia dan dari jumlah tersebut dipastikan ada 7 jenis yang tergolong mempunyai nilai jual tinggi yakni:
1)    Teripang pasir (Holothuroidea Scabra),
2)    Teripang hitam (Holothuroidea Edulis),
3)    Teripang coklat (Holothuroidea Marmoreta),
4)    Teripang merah (Holothuroidea Vatiensis),
5)    Teripang susuan/koro (Holothuroidea Nobilis),
6)    Teripang nanas (Thelonota Ananas), dan
7)    Teripang gama (Stichopus Varigatus)
                         


2.6.    Aspek Pemanfaatan Teripang
Teripang (Holothuria) adalah sejenis biota laut yang merupakan salah satu sumber protein hewani, dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat didalam maupun diluar negeri. Permintaan akan teripang setiap tahunnya mengalami peningkatan, yang menyebabkan penangkapan di perairan Indonesia berlangsung semakin intensif. Usaha eksploitasi melalui penangkapan intensif tersebut akan mengakibatkan penurunan populasi secara drastis, terutama karena hampirseluruh tangkapan diperoleh dengan cara memanen dari alam (perairan)
Teripang dapat berfungsi mencegah dan membantu mempercepat penyembuhan berbagai macam penyakit. Penelitian mengungkapkan, teripang/Sea Cucumber pada konsentrasi 50 mikrogram menggumpalkan dan menghadang sel kanker. Oleh sebab itu pengidap kanker banyak yang berharap pada teripang/Sea Cucumber selain itu, kandungan protein tinggi pada teripang/Cucumber yang mencapai 82%, baik diberikan pada penderita diabetes. Protein tinggi berperan meregenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin Gold Cucumber. Hasilnya Produksi insulin meningkat.
Banyak sekali manfaat teripang dalam menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif seperti : Stroke, Jantung Koroner, Kencing Manis & Luka Gangren, Kanker (Tumor), Gagal Ginjal, Chirosis Hepatis, Asam Urat, Rhematik, Wasir, Esteoporosis (Pengeroposan Tulang), Alergi Saluran Pernafasan (Bersin, Filek, Sinusitis, Asma), Alergi Kulit (Aksim, Gatal, Darah Tinggi, Darah Rendah, Kolesterol, Penyempitan Pembuluh Darah, Penurunan Fungsi Liver, Rambut Rontok, Pembesaran Prostat dan masih banyak lagi manfaat dari teripang ini.
Teripang merupakan lauk yang lezat dan disukai masyarakat Cina dan bernilai jual tinggi di pasaran. Teripang diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering. Teripang kering mempunyai kandungan nutrisi sebagai berikut : Nutrisi Kadar air protein lemak abu karbohidrat vitamin A vitamin B - Thiamine - Riboflavin - Niacin total kalori (dalam Annonymous, 1972) Jumlah Nutrisi (8,90%) (82,00%) (1,70%) (8,60%) (4,80%) (455 ug%) 0,04 mg% 0,07 mg% 0,4 mg%) (385 cal/100g) Kadar protein yang cukup besar memberikan nilai gizi yang cukup baik dan protein teripang mempunyai asam amino yang lengkap. Kandungan lemaknya mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat diperlukan bagi kesehatan jantung.

2.7.    Makanan dan Kebiasaan Makan
Pada umumnya teripang adalah pemakan deposit pasir yang penting di daerah coral reef. Sedangkan sumber utama makanannya adalah plankton, potongan serasah karang atau detritus yang terdapat dalam lumpur pasir. Selain itu teripang juga memakan organisme-organisme kecil, seperti diatom, protozoa, nematode, copepoda, ostracoda, algae filament dan rumput laut. Disamping itu juga memakan foraminifera, radiolaria dan cangkang-cangkang hewan lainnya.
Berdasarkan kebiasaan makannya, teripang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah golongan Aspidochirotida yang makan terus-menerus sepanjang hari dan biasa hidup di atas permukaan pasir sedangkan kelompok yang kedua adalah golongan Stichopus yang biasa makan selang 2 sampai 3 hari (Sutaman, 1993).
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1)    Teripang (Holothuroidea) adalah sejenis biota laut yang merupakan salah satu sumber protein hewani, dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat didalam maupun diluar negeri. Permintaan akan teripang setiap tahunnya mengalami peningkatan, yang menyebabkan penangkapan di perairan Indonesia berlangsung semakin intensif.
2)    Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah kelompok teripang. Dari sekitar 1200 jenis teripang yang ada didunia 10% berada di Indonesia dan dari jumlah tersebut dipastikan ada 7 jenis yang tergolong mempunyai nilai jual tinggi

3.2. Saran
Teripang merupakan salah satu komoditas ekspor dari hasil laut yang perlu segera dikembangkan cara pengolahannya. Hal ini diperlukan mengingat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi di pasaran luar negeri.


DAFTAR PUSTAKA
ü Martoyo, J. SM., Aji, N., dan Winanto, T., 1994. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta.
ü Nontji A., 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
ü Sutaman, 1993. Petunjuk Praktis Budidaya Teripang. Kanisius. Yogyakarta.
ü http://www.scribd.com/doc/22139613/aspek-mutu-teripang. tanggal 9 Sep 2013 16:34:28 GMT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar